Mengenal KBLI Konstruksi Gedung Hunian

Pertumbuhan sektor properti yang semakin dinamis mendorong meningkatkan kebutuhan akan pembangunan gedung hunian yang tidak hanya fungsional, tetapi juga legal dan sesuai ketentuan. Di tengah kompleksitas regulasi dan standar teknis yang harus dipenuhi, pemahaman terhadap KBLI konstruksi gedung hunian menjadi kunci penting dalam menjamin legalitas usaha serta kelayakan teknis pelaksanaan proyek. Banyak penyedia jasa konstruksi yang masih mengalami kendala administrasi karena ketidaktepatan dalam mencantumkan kode KBLI yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaannya. Hal ini berdampak langsung pada proses perizinan, pengadaan, hingga sertifikasi bangunan.
KBLI bukan sekadar deretan angka, tetapi sistem klasifikasi yang menentukan batas operasional dan tanggung jawab hukum suatu entitas usaha di bidang konstruksi. Ketepatan memilih dan menerapkan kode KBLI yang relevan dengan kegiatan konstruksi gedung hunian menjadi pondasi utama dalam menciptakan proyek yang tertib administrasi, terjamin kualitasnya, serta memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan.
Mengenal KBLI Konstruksi Gedung Hunian
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan sistem yang digunakan untuk mengelompokkan jenis kegiatan usaha secara efektif, termasuk didalamnya bidang konstruksi. Dalam konteks pembangunan perumahan atau gedung tempat tinggal, KBLI konstruksi gedung hunian merujuk pada kode-kode tertentu yang mengatur ruang lingkup kegiatan usaha terkait pembangunan gedung yang difungsikan sebagai hunian tetap, baik rumah tinggal tunggal, rumah susun, apartemen, maupun rumah deret.
Pemilihan KBLI yang tepat sangat penting, karena menjadi dasar legalitas usaha, pencatatan dalam sistem perizinan OSS (Online Single Submission), serta syarat dalam mengikuti proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, kode KBLI juga diperlukan untuk mengurus berbagai perizinan teknis, seperti IMB dan Sertifikat Laik Fungsi.
Dengan demikian, pemahaman terhadap KBLI di sektor konstruksi hunian bukan hanya aspek administratif, tetapi bagian integral dari kepatuhan terhadap regulasi dan tata kelola pembangunan yang baik.
Jenis KBLI Konstruksi Gedung Hunian
KBLI Konstruksi Gedung Hunian mencakup kode 41011, yang terbagi menjadi dua subklasifikasi utama:
- BG001 – Konstruksi Gedung Hunian
Meliputi pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau pembangunan kembali bangunan yang digunakan untuk hunian, seperti rumah tinggal, rumah tinggal sementara, rumah susun, apartemen, dan kondominium. Termasuk juga pembangunan gedung hunian oleh perusahaan real estat dengan tujuan untuk dijual, serta kegiatan renovasi gedung hunian. - GT001 – Rancang Bangun Gedung Hunian
Mencakup usaha rancang bangun konstruksi untuk bangunan yang digunakan untuk hunian, seperti rumah tinggal, rumah tinggal sementara, rumah susun, apartemen, dan kondominium.
Pemilihan kode KBLI yang tepat sangat penting untuk memastikan kesesuaian antara jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan, serta untuk memudahkan proses perizinan dan administrasi usaha.
Menentukan KBLI yang tepat untuk konstruksi gedung hunian sangat penting agar kegiatan usaha Anda sesuai dengan ketentuan regulasi dan perizinan. Pemahaman terhadap jenis proyek konstruksi seperti gedung hunian akan memudahkan proses pengurusan legalitas, termasuk Sertifikat Badan Usaha (SBU). Untuk membantu Anda dalam proses tersebut, kunjungi website PT. Konsultan Katiga Indonesia yang menyediakan layanan profesional dalam konsultasi sertifikasi badan usaha sesuai dengan klasifikasi proyek yang Anda jalankan.